Kamis, 04 Desember 2014

Beberapa istilah dalam bahasa Indonesia



relevan : kait-mengait; bersangkut-paut
relevansi : hubungan; kaitan
Integritas = kejururan
Kredibilitas = kepercayaan
Kredibel = sikap dapat dipercaya
Loyalitas = kesungguhan
Loyal = sikap sungguh-sungguh
Skill = keterampilan
Relasi = hubungan
Komparasi = perbandingan
Kompetensi = kemampuan
Kompeten = mampu
Kapabilitas = kemampuan/kecakapan
Dikotomi = pembagian dalam dua bagian
Kolektif = bersama-sama
Kolegial = teman sejawat (kata sifat)
Kolega = teman sejawat (kata benda)
Refleksi = pemikiran suatu hal
Distorsi = berubah/penyimpangan
Otoritas = wewenang
Otoriter = sewenang-wenang
Indikasi = petunjuk Indikator = penunjuk
Invansi = serbuan/penyerbuan
Stagnan = mandeg/jalan ditempat
Rekonstruksi = pembangunan kembali
Konstitusi = Undang-Undang
Regulasi = peraturan
Urban = kota
Urgensi = desakan
Elite = golongan atas/kaum atasan
Preventif = pencegahan
Kultur = budaya
Spasial = keruangan
Regional = kewilayahan (kata sifat)
Region = wilayah (kata benda)
Eksekusi = pelaksanaan
Titik nadir = titik terendah
Titik kulminasi = titik puncak
Produktivitas = daya produksi
Prospek = harapan/kemungkinan
Probabilitas = kemungkinan
Deviasi = penyimpangan
Anomali = penyimpangan
Prespektif = pandangan/sudut pandang
Kontinuitas = kelanjutan
Legitimasi = hak kekuasaan
Aliansi = = persekutuan/perserikatan
Insentif = bonus
Konvensi = rapat/persetujuan
Rekonsiliasi = perdamaian/perukunan kembali
Ratifikasi = pengesahan
Hegemoni = menguasai/dominasi
Mekanisme = alat/cara
Recovery = pemulihan
Budget = anggaran
Defensif = sikap pembelaan/sikap bertahan
Demagogi = penghasut yang pandai berpidato
Konspirasi = kongkalikong/sekongkol/persekongkolan
Paradigma = cara berfikir
Prestise = gengsi
Kemampuan pedagogik = kemampuan mendidik
Rekonsiliasi = perdamaian/perukunan kembali
Solidaritas = kesetiakawanan
Soliditas = penguatan/pengukuhan
Attitude = sikap / perilaku
Potensi afektif = potensi sikap
Potensi kognitif = potensi ilmu/pengetahuan
Retorika = kepandaian berbicara
Elektabilitas = kepemilihan
Eskalasi = perluasan/peningkatan
Taklid buta = mengikuti tanpa tahu dalilnya
Renovasi = pembaharuan kembali
Inovasi = pembaharuan
Qualified = memenuhi syarat
Efektif = berhasilguna
Efisien = tepatguna/berdayaguna
Justifikasi = pembenaran/dasar pembenaran
Legalisasi = pengesahan/pengabsahan
Komprehensif = luas/meliputi banyak hal/pemahaman
Analogi = persamaan
Doktrin = ajaran
Ontologi = cabang ilmu filsafat yang berhubungan dengan hakikat hidup
Antologi = kumpulan karya tulis pilihan dr seorang atau beberapa orang pengarang
Dogma = pokok ajaran (tentang kepercayaan dsb) yg harus diterima sbg hal yg benar dan baik, tidak boleh dibantah dan diragukan; keyakinan tertentu
Plural = majemuk
Fundamental = bersifat dasar (pokok); mendasar
Fundamentalisme = paham yg cenderung untuk memperjuangkan sesuatu secara radikal
Teologi = pengetahuan tentang ketuhanan

akronim : kependekan yang merupakan gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis atau dilafalkan sebagai kata yang wajar (misal mayjen mayor jenderal, rudal peluru kendali, sidak inspeksi mendadak)
aliterasi : sajak awal (untuk mendapatkan efek kesedapan bunyi), pengulangan bunyi konsonan dari kata-kata yang berurutan.
antonim : kata yang berlawanan makna dengan kata lain
asisten : orang yang membantu seseorang dalam melaksanakan tugas profesional (dalam suatu pekerjaan).
Asonansi : perulangan bunyi vokal dalam deretan kata; purwakanti.
bantaran : jalur tanah pada kanan kiri sungai; antara sungai dan tanggul
bende : canang
biografi : riwayat hidup; buku yang menguraikan riwayat hidup seorang tokoh
cagar alam : daerah kelestarian hidup tumbuh-tumbuhan dan binatang ( flora dan fauna) yang terdapat di dalamnya dilindungi oleh undangundang dari bahaya kepunahan; suaka alam
dedikasi : pengoraban tenaga dan waktu untuk berhasilnya suatu usaha atau tujuan mulia; pengabdian
denotasi : hubungan semantik antara satuan bahasa dan benda yang diterapi oleh satuan bahasa itu.
Desentralisasi : tata pemerintahan yang lebih banyak memberikan kekuasaan kepada pemerintah daerah; penyerahan sebagian wewenang pimpinan kepada bawahan
Deskripsi : pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelasdan terinci; uraian
dongeng : cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadianzaman dahulu yang aneh-aneh)
efektif : ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya; manjur ataumujarab (tentang obat); dapat membawa hasil, berhasil guna (tentang usaha atau tindakan); mulai berlaku
efisien : tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya); mampu menjalankan tugas dengan baik dan tepat (dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga, biaya)
fabel : cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang
Farmasi : cara dan teknologi pembuatan obat serta cara penyimpanan, penyediaan, dan penyalurannya
frasa : gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif (misalnya gunung tinggi disebut frasa karena murpakan konstruksi nonpredikatif)
glamor : serba gemerlapan
grafitasi : kekuatan (daya tarik) bumi
horizontal : terletak pada garis atau bidang yang tegak lurus terhadap vertikal
imaji : sesuatu yang dibayangkan dalam pikiran; bayangan
imajinasi : daya pikir untuk membayangkan ( dalam angan-angan) atau menciptakan gambar-gambar (lukisan, karangan); khayalan
instansi : badan pemerintahan umum (seperti jawatan, kantor)
intensif : secara sungguh-sungguh (giat dan secara mendalam) untuk memperoleh efek yang maksimal, terutama untuk memperoleh hasil yang diinginkan dalam waktu yang lebih singkat
intonasi : lagu kalimat; ketepatan penyajian tinggi rendah nada (dari seorang penyanyi)
jeda : waktu berhenti sebentar; waktu istirahat; hentian sebentar dalam ujaran
klinik : rumah sakit atau lembaga kesehatan tempat orang berobat; balai pengobatan khusus; oragnisasi kesehatan yang bergerak di dalam penyediaan pelayanan kesehatan
kompetensi : kewenangan (kekuasaan ) untuk memutuskan sesuatu
konotasi : tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata
konteks : bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau menambah kejelasan makna; situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian
konversi : perubahan dari sistem pengetahuan ke sistem yang lain; perubahan pemilikan atas suatu benda, tanah dan sebagainya
kritis : gawat, genting, tentang suatu keadaan, keadaan yang menentukan tentang berhasil atau gagalnya suatu usaha; bersifat tidak lekas dapat percaya; bersifat selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan; tajam dalam penganalisisan
latar : permukaan; halaman; rata; datar; dasar warna; keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra
manuver : gerakan yang tangkas dan cepat dari pasukan (kapal dsb) dalam perang;
metabolisme : pertukaran zat pada organisme yang meliputi proses fisika dan kimia, pembentukan dan penguraian zat di dalam tubuh yang memungkinkan berlangsungnya; proses perputaran, gerak berputar;
mimik : peniruan dengan gerak-gerik anggota badan dan raut muka
moderator : orang yang bertindak sebagai penengah (hakim, wasit, dsb); pemimpin sidang (rapat, diskusi) yang menjadi pengarah pada acara pembicaraan atau pendiskusian masalah; alat pada mesin yang mengatur atau mengontrol aliran bahan bakar atau sumber tenaga
musisi : musikus; orang yang mencipta, memimpin atau menampilkan musik, pencipta atau pemain musik
narasi : penceritaan suatu cerita atau kejadian; cerita atau deskripsi dari suatu kejadian atau peristiwa; kisahan
narasumber : orang yang memberi (mengetahui secara jelas atau menjadi sumber) informasi; informan
otoritas : hak untuk bertindak; kekuasaan; wewenang; kekuasaan yang sah yang diberikan kepada lembaga masyarakat yang memungkinkan para pejabatnya menjalankan fungsinya; hak melakukan tindakan atau hak membuat peraturan untuk memerintah orang lain
polisemi : bentuk bahasa (kata, frasa, dsb) yang mempunyai makna lebih dari satu
proporsional : sebanding, seimbang, berimbang,
realitas : kenyataan
refleksi : gerakan, pantulan di luar kemauan(kesadaran) sebagai jawaban suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar
regresi : penyusutan luas (air) laut yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu;


Rabu, 19 November 2014

SOLUSI EFEK BOLA SALJU


 
INTRO
Beberapa minggu belakangan ini, masyarakat RI kembali di rasukin rasa ‘kepanikan’ dengan wacana pemerintahan RI baru (Kabinet Kerja) akan menaikkan harga BBM bersubsidi. Wacana ‘rutin’ ini kemungkinan akan dipastikan di ambil pemerintah karena mengalami defisit anggaran (katanya sih begitu), dan juga jumlah pasokan BBM bersubsidi tidak akan tercukupi hingga akhir tahun 2014 ini. Sehingga wacana ini kembali digulirkan kembali, meskipun harga minya dunia mengalami PENURUNAN. Dan pemerintahan terbaru ini adalah dari ‘kelompok’ yang dahulunya (setidaknya dalam 10 thn terakhir) selalu di barisan terdepan MENOLAK jika pemerintahan terdahulu akan menggulirkan wacana kenaikkan harga BBM. Dan sekarang mereka tetap di garda terdepan, namun pada garda/barisan yang ingin menaikkan harga BBM.
Tiap kali pemegang kekuasaan mewacanakan kenaikkan harga BBM, pasti akan menuai pro-kontra. Dan ketika keputusan sudah diambil untuk menaikkan harga BBM, maka dapat dipastikan akan berdampak kepada harga di seluruh sektor lainnya yang kita ibaratkan ‘efek bola salju’. Pergerakan harga BBM merupakan ‘magnet’ tersendiri bagi perekonomian di negeri ini, bahkan belum ‘ketok palu’ tentang kenaikkan harga BBM saja harga-harga di sektor lain sudah mengalami kenaikkan (terutama harga kebutuhan pokok). Kekuatan magnet lainnya adalah pemerintah harus mensubsidi harga BBM tiap tahunnya lebih dari 200T (subsidi BBM 2013 mencapai 223T), artinya pemerintah harus mengeluarkan sekitar 12% dari APBN tiap tahunnya (Sumber: finance.detik.com APBN RI 2013 1.683T, sedangkan penerimaan APBN 2013 1.525T) hanya untuk mensubsidi harga BBM. Maka tidak heran hampir tiap tahun pula APBN mengalami defisit anggaran, tahun 2013 saja negara ini defisit anggaran lebih dari 150T.
Atas dasar itu kenapa pemerintahan yang baru ini, mewacanakan menaikkan harga BBM bersubsidi. Yang menjadi pertanyaan saya adalah kenapa sampai saat ini  belum ada ‘jurus jitu’ untuk mengatasi masalah kenaikkan harga BBM. Karena dampak yang ditimbulkan dari kenaikkan harga BBM di negara ini sangatlah ‘luar biasa’ efeknya, selain dampaknya kepada harga di sektor lain secara tidak langsung akan berdampak pada peningkatan jumlah warga miskin, pengangguran, kejahatan/kriminal, dll.



Efek negatif (efek samping yang maha dahsyat) yang ditimbulkan oleh kenaikkan harga BBM:
1.    Jumlah warga miskin akan bertambah ketika pemerintah menaikkan harga BBM, kenapa bisa begitu padahalkan setiap pemerintah menaikkan harga BBM maka pemerintah memberikan bantuan kepada warga miskin. Kenapa hal ini bisa terjadi? Seperti yang telah saya jabarkan di atas, ketika pemerintah menaikkan harga BBM maka hampir dipastikan seluruh sektor mengalami kenaikkan harga pula terutama harga kebutuhan’perut’ (sembako). Jadi sebenarnya meskipun pemerintah melakukan ‘usaha’ membantu rakyat dengan cara memberikan bantuan uang tunai (ntah apapun itu namanya, BLT tah, BLSM tah, Kartu Indonesia Sejahtera lah, dll), bisa dikatakan merupakan ‘hal mubazir’. Kenapa mubazir, percuma saja rakyat di beri uang tunai sebesar 300-400rb namun harga kebutuhan pokok pada saat itu juga mengalami kenaikkan harga. Untuk kebutuhan membeli sembako menghabiskan minimal Rp. 30.000-Rp. 40.000/hari/keluarga (3-4 org). Artinya uang bantuan yang hanya 300-400rb hanya cukup untuk mencukupi kebutuhan pokok selama 10 hari saja.
2.    Pasca kenaikkan harga BBM maka dapat dipastikan jumlah angka pengangguran akan meningkat. Peningkatan jumlah pengangguran disebabkan akan ada banyak orang yang sudah bekerja (terutama bagi pekerja buruh) di perusahaan akan mengalami pemutusan masa kerja, hal ini dapat dipastikan terjadi. Karena dengan kenaikkan harga BBM, hampir dipastikan para pekerja akan meminta kenaikkan gaji pula. Namun masalah lain yang datang adalah apakah para pemilik perusahaan mau menaikkan gaji para pekerjanya, ini bagi mereka sudah jatuh tertimpa tangga pula. Dengan kenaikkan harga BBM, maka secara langsung akan menaikkan juga biaya produksi. Ditambah dengan desakan para pekerjanya untuk menaikkan gaji mereka, maka dari itu berita pemutusan kerja (PHK) secara besar-besaran akan terjadi.
3.    Tingkat kejahatan/kriminalitas meningkat pula. Hal negatif ini terjadi dikarenakan dampak dari tingkat pengangguran yang bertambah, sebagaimana alasan di atas (dampak no.2). Seperti yang kita ketahui bersama, banyak alasan para tindak kriminal melakukan kejahatan. Tidak adanya pekerjaan tetap (tidak berpenghasilan), susahnya mencari pekerjaan, sedangkan mereka memerlukan kebutuhan hajat yang tidak dapat ditunda (mengisi perut/makan).
4.    Dan masih banyak dampak ‘turunan’ negatif yang ditimbulkan oleh kenaikkan harga BBM ini.




ULASAN
Tidak etis jika saya memberi tanggapan/berkomentar ‘negatif’, namun tidak memberikan solusi/masukan yang mungkin lebih baik (menurut saya). Disini saya akan memberikan ‘saran’ atau masukan dalam ‘menanganai dilema’ permasalahan tentang harga BBM.
Bagi saya, solusinya cukup 1 cara saja yang harus dilakukan yaitu: SUBSIDI UNTUK BBM ‘DICABUT/DIHAPUS’ oleh pemerintah (pasti banyak yang gak sepakat, eits tapi tunggu dulu simak dulu ulasan selengkapnya J ). Kenapa, karena subsidi BBM menurut saya adalah ‘akar permasalahannya’. Bagaikan penyakit, kalo gak dicabut/dihilangkan penyebab asalnya maka tidak akan sembuh. Belum lagi jika sang dokter (pemerintah) memberikan resep obat yang asal-asalan (bantuan BLT cs), itu sama aja sang dokter hanya memberikan obat rasa penghilang rasa sakit saja. Namun bukan memberikan obat yang benar-benar untuk mengobati penyakit yang diderita. (semoga analogi yang saya berikan dapat ‘dicerna’ oleh pembaca).
Alasan lain kenapa saya katakan subsidi BBM merupakan sumber/biang permasalahnnya adalah tidak tepatnya tujuan yang diharapkan dari subsidi BBM. Harapan dari subsidi BBM adalah meringankan beban rakyat miskin/kurang mampu. Namun kalo yang saya amati, tujuan/sasaran dari subsidi BBM tidak tepat sasaran. Seperti yang kita ketahui bersama subsidi BBM lebih banyak menguntungkan orang-orang kaya, mereka-mereka itulah yang banyak menikmatinya. Belum lagi dengan adanya subsidi BBM ini, seperti ‘memberikan angin segar’ kepada pemilik Lihat berapa banyak kendaraan pribadi yang melintas di jalan-jalan dibandingkan angkutan umum, lihat dampak lain yang diakibatkannya yaitu KEMACETAN.
Setelah mencabut subsidi BBM terus bagaimana lagi langkahnya, uang subsidinya mau digunakan apa? Pasti itu pertanyaan para pembaca sekalian. Ok, akan saya bahas lebih lanjutnya. Jadi setelah subsidi BBM dicabut, maka uang dari subsidi dialihkan untuk mensubsidi kebutuhan pokok dan angkutan umum. 

Alasannya kenapa:
1.    Dengan pencabutan subsidi harga BBM, maka orang-orang ‘yang mampulah’ yang sanggup memiliki kendaraan pribadi. Karena sebelum membeli kendaraan pribadi, maka mereka akan lebih rinci dan telah mempersiapkan perhitungan biaya perjalanannya (BBM). 
2.    Dengan begitu jumlah kendaraan pribadi yang ada dijalan akan berkurang cukup drastis, akhirnya ‘masalah klasik’ (terutama yang terjadi di kota besar) yang bernama Kemacetan akan berkurang.
3.    Dana subsidi yang awalnya dialokasikan untuk BBM dialihkan kepada subsidi di sektor pertanian (kebutuhan pokok) dan transportasi umum untuk ‘menghambat’ laju kenaikkan di sektor pokok.
4.    Subsidi pengalihan yang diberikan kepada kebutuhan pokok berupa subsidi pupuk, benih, dan pemerintah yang langsung membeli hasil produksi pertanian di petani (istilahnya jemput bola). Sehingga ‘cukong-cukong’ pertanian dapat dihilangkan dan petani tidak pusing untuk memasarkan hasil pertanian serta tidak mengeluarkan biaya tambahan untuk transportasi pengiriman hasil pertanian karena biaya pengangkutan ditanggung oleh pemerintah sebagai pembeli.
5.    Selain itu pengalihan subsidi BBM untuk sektor transportasi umum. Jadi pemerintah subsidi untuk BBM bagi angkutan umum, sehingga ketika subsidi BBM dicabut tidak berdampak bagi tarif angkutan umum. Selain itu juga pemerintah harus menambah jumlah armada angkutan umum, dan melakukan perbaikan serta pemeliharaan secara rutin/berkala bagi transportasi yang ada. Dengan begitu masyarakat akan ‘secara sukarela’ meninggalkan kendaraan pribadinya dan beralih ke transportasi massal.

Intinya Cabut BBM bersubsidi, dan alihkan dana subsidi untuk ‘menghambat’ laju efek bola salju yang akan terjadi terutama di sektor kebutuhan pokok dan transportasi massal.

SIMPULAN
1.    Subsidi BBM merupakan ‘akar’ permasalahan, yang berdampak pada permasalahan lainnya (efek bola salju).
2.    Subsidi BBM langkah yang tidak tepat sasaran
3.    HAPUS/CABUT SUBSIDI BBM
4.    Alihkan subsidi BBM untuk 2 sektor ‘kunci’ untuk menghambat permasalahan lainnya yaitu: sektor kebutuhan pokok dan sektor angkutan umum (transportasi)

Oleh: Enky Alvenher

Kamis, 13 November 2014

Masih ingatkah kita dengan Deklarasi Djuanda???


INTRO 

Isi dari Deklarasi Djuanda yang ditulis pada 13 Desember 1957, menyatakan:
1. Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang mempunyai corak
    tersendiri
2. Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah merupakan satu kesatuan
3. Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat memecah belah keutuhan wilayah 

     Indonesia dari deklarasi tersebut mengandung suatu tujuan :
    A. Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat
    B. Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai dengan azas negara Kepulauan
    C. Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keamanan dan 

        keselamatan NKRI

Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia pada saat itu, Djuanda Kartawidjaja, adalah deklarasi yang menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.

Sebelum deklarasi Djuanda, wilayah negara Republik Indonesia mengacu pada Ordonansi Hindia Belanda 1939, yaitu Teritoriale Zeeën en Maritieme Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO 1939). Dalam peraturan zaman Hindia Belanda ini, pulau-pulau di wilayah Nusantara dipisahkan oleh laut di sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut di sekeliling sejauh 3 mil dari garis pantai. Ini berarti kapal asing boleh dengan bebas melayari laut yang memisahkan pulau-pulau tersebut.

Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa Indonesia menganut prinsip-prinsip negara kepulauan (Archipelagic State) yang pada saat itu mendapat pertentangan besar dari beberapa negara, sehingga laut-laut antarpulau pun merupakan wilayah Republik Indonesia dan bukan kawasan bebas. Deklarasi Djuanda selanjutnya diresmikan menjadi UU No.4/PRP/1960 tentang Perairan Indonesia. Akibatnya luas wilayah Republik Indonesia berganda 2,5 kali lipat dari 2.027.087 km² menjadi 5.193.250 km² dengan pengecualian Irian Jaya yang walaupun wilayah Indonesia tapi waktu itu belum diakui secara internasional.

Berdasarkan perhitungan 196 garis batas lurus (straight baselines) dari titik pulau terluar (kecuali Irian Jaya), terciptalah garis maya batas mengelilingi RI sepanjang 8.069,8 mil laut. (Sumber: wikipedia)

ULASAN 

Salah satu fungsi Deklarasi Djuanda ibarat sebagai 'pagar' dirumah. Sehingga 'orang luar' tidak bisa semena-mena melintasi rumah kita. Lah ini sekarang pemegang kekuasaan berwacanakan 'merobohkan' pagar rumah tersebut dengan wacana sebagai 'poros maritim dunia'. Belum disahkan saja orang-orang luar tersebut menyambut dengan senang, bahkan mereka siap membantu sang tuan rumah menjadikan wacana tersebut menjadi kenyataan.

Piye toh, wong pagarnya ada aja mereka 'curi-curi' masuk untuk menggeruk 'harta' tuan rumah. Lah ini malah dibuka atau dirobohkan, bisa abis harta tuan rumah 'dirampok'.
Dan wacana ini sangat-sangatlah ditunggu bagi para 'penjahat' di luar sana. Ingat gak kemaren, baru dilantik beberapa hari saja sudah berapa kali orang luar ketahuan melewati batas pagar rumah dari 'atas'. Masih ada pagar saja kehilangan sumber daya alam bawah laut kita saja sangatlah tinggi.
Jangan sampai pepatah buruk seperti ini terjadi 'jangan sampai kita menjadi tamu di rumah kita'.

Sabtu, 23 Agustus 2014

MISTERI DUNIA POLITIK



Akhirnya setelah melewati proses yang cukup panjang negeri ini telah memiliki pemimpin baru secara legitimasi, Bapak Ir. Joko Widodo. Buat Bapak Prabowo Subianto dan para pendukung semoga dapat menerima keputusan yang ada serta mampu membantu bapak presiden terbaru kita.

Dan untuk para pendukung bapak Jokowi selamat atas kegembiraannya, NAMUN ingat jangan terlena dengan euforia yang berlebihan karena tugas KITA (baik pendukung PS dan JW) berikutnya adalah mengawal, mengawasi, mengingatkan kepada Bapak Jokowi. Mengawal segala bentuk kebijakan yang akan diambil, mengawasi segala bentuk keputusan/kebijakan yang telah diambil, mengingatkan segala bentuk 'janji-janji' yang telah terucap selama masa 'jualan' untuk ditepati.

Pesan buat RI 1 Pak Joko Widodo : jangan ingkar janji, jangan lalaikan amanah rakyat, jangan KKN.

Ingat KKN, jadi ingat kata-kata pendukung Pak JW. Mereka berargumen seperti ini, ‘’JW gak akan korupsi (KKN), kan disekeliling beliau ‘orang-orang baik’. Jadi gak mungkinlah JW KKN, udah gitu  JW itu orangnya sederhana dan merakyat.’’

Cuma mau nanggepin pernyataan diatas, bahwa didalam dunia politik tidak ada jaminan yang pasti. Mudahnya saya anologikan dengan membandingkan dengan zaman pemerintahan SBY jilid II. Masih ingatkan bagaimana SBY saat pilpres 2009 melenggang mulus saat pemilihan, yang pada saat itu hanya melewati 1 putaran pemilihan saja dengan perolehan yang meyakinkan yaitu sebesar 60,80%. Padahal pilpres di tahun 2009 itu diikuti 3 pasang calon capres dan cawapres, sehingga SBY melanjutkan masa pemerintahannya (sebelumnya beliau juga menang saat pilpres 2004).  

Alasan perolehan yang meyakinkan tersebut, saya rasa dikarenakan pada saat beliau memipin negeri ini pada tahun 2004-2009 dinilai masyarakat sangat baik. Kenapa saya menceritakan kisah SBY jilid II dipemerintahan (flashback)??? Selain alasan penilaian pemerintahan SBY ppada tahun 2004-2009 dinilai berhasil, kemudian saat pencalonan kembali di tahun 2009 masyarakat menilai bahwa selain SBY orang yang baik dan dikelilingi dengan ‘orang-orang baik’ (dibandingkan orang-orang sekeliling calon-calon lainnya),  sehingga musuh besar negara ini (KKN) tidak berkembang. 

Dan apa yang terjadi setelah 5 tahun kemudian, pemerintahan SBY jilid II ternyata tidak semulus perjalanan pemerintahan yang pertama. Prediksi pengamat dan masyarakat ternyata ‘melenceng’, lihat sekarang hasilnya. Orang-orang yang disekeliling SBY yang dikatakan ‘orang-orang baik’ ternyata menjadi ‘biang’ KKN, bahkan sampai menjerat para ‘pembantu’ (menteri) yang notabene adalah orang-orang kepercayaan beliau dalam membangun program-program yang telah dicanangkan. Dari pimpinan/petinggi parpol, sampai, instansi pemerintah (BUMN), pejabat daerah, bahkan sekelas menteri, diantara mereka sekarang merupakan ‘pesakitan’ di jeruji besi karena kasus KKN.

Nah keadaan awal telah terjadi, dimana masyarakat menilai sosok JW merupakan orang yang baik dan dikelilingi ‘orang-orang baik’ (dibandingkan orang-orang sekeliling calon lainnya), dan beliau secara legatimasi hukum (keputusan MK) sah sebagai Presiden RI. Dan uniknya lagi baik SBY di pilpres tahun 2009 dan JW di pilpres tahun 2014 melewati proses ke MK.

Saya rasa semua orang tahu akan jargon di dalam dunia politik seperti ini, ‘Di dalam politik tidak ada lawan yang abadi dan tidak ada yang namanya teman sejati.’ Masih ingat kan??? Dan ingat ujian besar seorang manusia bukan saat dia mengalami kesusahan, kemiskinan, dan tidak memiliki jabatan, melainkan ujian berat diberikan ALLAH SWT ketika manusia diberikannya kemudahan, kemewahan, dan pangkat/jabatan.

Jadi ingat hadits Rasulullah SAW, “Demi Allah, bukanlah kefakiran atau kemiskinan yang aku khawatirkan atas kalian, akan tetapi justru aku kuatir ( kalau-kalau) kemewahan dunia yang kalian dapatkan sebagaimana yang telah diberikan kepada orang-orang sebelum kalian, lalu kalian bergelimang dalam kemewahan itu sehingga binasa, sebagaimana mereka bergelimang dan binasa pula ( HR. Bukhari )

by_Enky Alvenher

Senin, 11 Agustus 2014

Hati Yang Bergejolak

Apakah engkau tahu setiap hari, setiap menit aku ingat padamu dan berharap engkau menghubungiku.

Tapi yang aku bisa hanya menatap wajahmu dari sebuah foto yang terpajang dalam jejaring sosial.

Mungkin engkau menganggapku kolot, tapi aku mengetahui satu hal :

”Melepaskan pandangan kepada yang haram akan mengakibatkan kecemasan, kesedihan dan luka di hati.

Orang yang bahagia adalah orang yang dapat menundukkan pandangannya dan takut kepada Tuhannya”

Mungkin engkau merasa aku bukanlah orang yang romantis,aku tidak perhatian dan kau tidak pernah aku perdulikan.

Mungkin untuk saat ini aku memanglah begitu karena aku takut akan hukum Allah, bukan hanya aku yang akan Allah beri balasan tetapi kita berdua dan kedua orang tua kita yang membiarkan kita.

Beberapa hari ini, aku tak kirim sms kepadamu,dan ketika kau smsku terlebih dahulu aku selalu membalasnya dengan waktu yang agak lama.

lalu aku minta maaf karna telat membalasnya seolah-olah aku tak sengaja.

Aku berusaha agar kau tidak menghubungiku sehingga engkau bosan dan dapat meninggalkan aku cepat.

Tapi apakah engkau tahu di dalam hati kecilku….
engkaulah orang pertama yang paling ingin aku beritahu tentang semua kegiatan yang kulakukan.
Tapi rasa maluku selalu mengurungkan niatku untuk menyapamu terlebih dahulu.

Seringku perhatikan kau juga begitu,terlalu lama membalas pesan singkatku dan tak pernah menghubungiku lagi. Aku selalu bertanya-tanya dalam hatiku "Adakah aku dihatimu.?"

ketika aku sakit,
Tahukah kamu, aku ingin sekali engkau datang dan menghawatirkan aku.

Malam itu engkau tak mengirimiku satu pesan.

Tahukah kau, bahwa saat itu aku ingin sekali mendengar suaramu. atau jika harapanku berlebihan, kau bisa menggantinya dengan sebuah pesan singkat saja.

Berkali-kali aku mencuba memberanikan diri mengirimimu pesan. Ketika aku mengetik sebuah kata kemudian aku menghapusnya dan terjadi berulang-ulang.

Apakah engkau tahu mengapa aku seperti itu.

karena dua buah kata yaitu tidaklah halal. Ya kerana hubungan kita tidak halal jadi aku takut Allah akan marah.Bercouple itu tidak halal,tapi bagaimana dengan hubungan kita yang berjauhan? kita tak akan bersentuhan bukan, pertanyaan itu sering terlintas dipikiranku namun segera kutepis.Bukankah aku tak mengetahui isi hatimu..

Inilah jawaban atas pertanyamu………

engkau datang memberikan aku kebahagiaan dan sekaligus memberikan aku sebuah kecemasan.

Oleh karena itu aku menuliskan surat ini untuk mu kekasihku…….

Dan inilah yang ku rasakan………..

Untuk kekasihku mungkin aku tidak tahu seberapa besar cintamu kepadaku dan apakah aku lah seorang yang berada di hatimu.

Tetapi aku sangat tahu bahwa aku cinta padamu, aku rindu padamu, dan untuk saat ini engkaulah seorang yang berada di hatiku.

Aku berterima kasih kepada Allah telah mempertemukan kita berdua. Dan aku berterima kasih kepadamu sudah menjadi sebahagian yang menempati ruang kosong di hatiku.Semoga Allah merahmati kita berdua.

Dan apabila kau tidak bisa bersabar untuk menungguku,mungkin itulah jalan terbaik yang diberikan oleh Allah sehingga kita berdua akan menemukan pasangan yang terbaik untuk kita.
Semoga Allah mengganti kecemasan dan kekecewaan ini dengan sesuatu yang dapat menenangkan di kemudian hari. Aamiin ya Rabbal'alamin..
Inilah surat dari hatiku untuk kekasihku yang aku cintai karena Allah..

Senin, 23 Juni 2014

Ketika Kekayaan Sumber Daya Alam Indonesia 'Tergadaikan'...


Jika ada yang bertanya, siapakah negara terkaya di dunia? Maka saya akan menjawab INDONESIA... Kok bisa, apa alasannya???
Tahukah Anda bahwa Indonesia memiliki Sumber Daya Alam yang sangat-sangat luar biasa.
1. Pertambangan emas terbesar dengan kualitas emas terbaik di dunia, 2. Punya cadangan gas alam TERBESAR DI DUNIA! tepatnya di Blok Natuna,
3. Punya Hutan Tropis terbesar di dunia,
4. Punya Lautan terluas di dunia,
5. Memiliki tanah yang sangat subur
6. Dan masih banyak kekayaan-kekayaan alam yang lainnya.
(sumber 1-5: http://unik.kompasiana.com/2013/01/21/indonesia-negara-terkaya-didunia--521644.html)

Namun yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah, Kenapa Indonesia dengan kekayaan alam yang sangat melimpah seperti ini tetapi tidak dapat mensejahterakan rakyatnya???
Jawaban yang sangat masuk akal (realistis) adalah adanya 'kebocoran' kemanfaatan SDA tersebut. Kebocoran yang dilakukan oleh 'oknum' di dalam negeri (koruptor) dan pihak luar (asing).

Kebocoran yang dilakukan dari dalam adalah 'pemegang kekuasaan atau oknum' yang 'menyalahkan wewenang kekuasaannya' demi untuk kepentingan pribadi atau kepentingan kelompoknya. Penyelewengan kewenangan yang dilakukan berupa memberikan 'kewenangan ekspoitasi' sumber-sumber kekayaan alam Indonesia ke pihak luar. Tidak dipungkiri bahwa kekayaan sumber daya alam kita banyak 'dikuasi dan dikendalikan' oleh pihak asing, bahkan Indonesia sebagai 'pemilik' SDA tersebut tidak bisa 'berbuat apa-apa' bahkan pihak asing tersebut bisa 'mengatur' pemerintah kita atas SDA yang kita miliki.

Dan lucunya ketika ada 'seseorang' yang berasal dari negeri ini dengan berani 'mengungkap' kebocoran-kebocoran tersebut dan akan 'mengurangi dan menutupnya', banyak dari kita (rakyat Indonesia) menertawakan hal tersebut.

Dari hal itu saya bisa mengambil 3 kemungkinan yang menyebabkan rakyat Indonesia sendiri menertawakan bahkan 'mencemooh' mengenai ide penutupan kebocoran SDA kita.
1. Yang menertawakan dan mencemooh adalah orang yang 'tidak mengetahui potensi kekayaan SDA yang dimiliki negara Indonesia'.
2. Yang menertawakan dan mencemooh adalah orang yang 'paham akan potensi SDA Indonesia, namun tidak mau memikirkan ide tersebut karena berasalan bukan urusannya'.
3. Yang menertawakan dan mencemooh adalah orang yang 'paham benar akan potensi SDA Indonesia, dan ingin mengambil keuntungan untuk pribadi dan kelompoknya sehingga apabila ada orang lain yang ingin 'menutup lahan basah' tersebut maka akan 'merugikan' dirinya dan kelompoknya.

Pilihannya untuk kita sebagai warga negara Indonesia adalah:
1. Ikut berperan dalam 'melindungi' aset negara (SDA) tersebut, dengan memberikan dukungan kepada 'orang' yang mau berusaha menutup kebocoran tersebut untuk kepentingan rakya Indonesia. ATAU
2. Ikut menertawakan dan mencemooh ide tersebut, dan hanya 'menonton' atau 'menikmati' kekayaan SDA kita dinikmati oleh 'pribadi', 'oknum', 'kelompok', atau 'pihak asing'.

Semoga bermanfaat.
by_Enky Alvenher

Kamis, 01 Mei 2014

Indahnya Kisah Cinta Nabi Muhammad dan Aisyah



Ketika kita berbicara tentang indahnya kisah cinta, maka kebanyakan dari kita (termasuk kaum muslim) akan mengingat kisah cinta antara Romeo dan Juliet. Padahal taukah kalian semua kisah cinta yang paling indah dan romantis adalah kisah cinta antara Nabi Muhammad dan Aisyah. Pasti banyak yang bertanya, kenapa? Bagaimana bisa?

Mungkin ini cukup mengejutkan, karena cerita perjalanan cinta Nabi Muhammad dan Siti Aisyah yang banyak terdengar adalah seorang ‘lelaki pedofil’. Cerita tentang seseorang lelaki yang menikahi anak perempuan berumur 6 tahun, hanya sampai disitu ceritanya (terpotong).  Disini saya akan menceritakan kisah/perjalanan cinta Nabi Muhammad dan Aisyah, cerita ini saya tulis dari Yusuf Estes*.

Kisah dari hadist Bukhari: ‘Ibu Aisyah datang kepadanya dan membawanya ke dalam rumah, dia (Aisyah) sedang bermain dengan tanah. Ibunya membawanya ke dalam rumah kepada ayahnya. Dan ayahnya melakukan tradisi yang menjadi bagian dari tradisi Arab. Dia menawarkan anak perempuannya untuk menikah dengan teman baiknya, seseorang yang merupakan pemimpin, seseorang yang sangat penting baginya, dan dia berkata, ‘Aku ingin mnikahi anakku.’ Tapi kemudia apa? Dia kembali keluar dan bermain dengan tanah.
Apakah kalian mendengar kata ‘sex’ disana? Ya atau tidak? Jika ya, jadi itu yang kalian pikirkan. Tapi itu bukan Nabi Muhammad SAW.

Di hadist yang lain dikisahkan: ‘ibunya membawanya ke ayahnya, menawarkannya untuk pernikahan.’ Dan lihat firman Allah dalam Al Quran pada surat An Nisaa ayat 19: “Hai orang-orang beriman, kalian tidak bisa (tidak halal) menikahi wanita dengan paksa, dan janglah kamu menyusahkan mereka karena hendakmengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Da bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut (cukup umur dan memahami apa yang sedang terjadi). Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya.”

Sudah jelas di situ dijelaskan, menikahi seorang wanita dengan paksa, tidak halal. Dan islam menyuruh untuk begaul dengan istri-istri kamu dengan cara yang patut, yaitu mereka cukup umur dan memahami apa yang terjadi jikalau mereka mempunyai anak. Jadi apa yang kalian piker, hal itu memberikan kita jawaban meskipun Aisyah bertunangan pada umr yang sangat muda, tapi mereka menikah sampai Aisyah cukup umur.
Dan saya bertanya kepada orang yang menceritakan Muhammad itu seorang pedofil, ‘Apakah kamu tahu itu? Dia menjawab, ‘aku tidak tahu itu. Aku tidak tahu itu. Aku tidak tahu itu.’ Dan hal ini terjadi lagi ketika saya sedang di Chennai seseorang menyatakan hal itu lagi, dan saya emberitahukn merekan lagi dengan cara yang sama, dia berkata, ‘Apakah ini benar?’ Saya katakan, ‘Ya, tai aku ingin menanyaimu pertanyaan, segala yang kau dengar tentang pernikahan itu berasal dari Aisyah sendiri. 

Dalam hadist Aisyah yang lebih dari 2000 hadist, dia hanya mengatakan tentang hal paling baik mengenai suaminya, Muhammad SAW. Dia memujinya, mencintainya, peduli padanya, dia bercerita ketika dia masih muda, dia biasanya lomba lari dengannya dan dia kadang memenangkannya dan dia berkata ‘Aku semakin tua, berat badanku bertambah sehingga akhirnya Nabi Muhammad mengalahkanku pada lomba lari.’ Dia biasa menggodanya, dia memainkan trik padanya, Muhammad adalah seorang suami yang penyayang dan peduli pada Aisyah hingga ketika dia wafat, Muhammad SAW ingin agar Aisyah ada di sana, dia meninggal dirumahnya dengan kepalanya di pangkuan Aisyah. Dan apa yang terakhir kali dilakukan Aisyah? Dia memegang sebuah tusuk gigi, dia membuka Nbi dan membersihkannya karena dia begitu mencintainya. Dan dengan cari ini, dengan kondisi ini, Nabi Muhammad meninggal dan sepanjang hidupnya, Aisyah bercerita tentangnya dan tidak pernah mengucapkan satu patah kata buruk pun tentang suaminya.

Apakah kau tahu satu orang saja wanita zaman sekarang yang tak pernah berucap buruk tentang suaminya? Apakah kau tahu satu wanita saja ynag dapat melakukannya selama 1 tahun? 1 bulan? Atau 1 minggu? Mungkin tidak selama sehari dia sudah berucap buruk tentang suaminya (bener banget). 

Aisayah RA tidak pernah mengucapkan satu kata buruk pun tentang suaminya. Dan dia bahkan tak pernah MENCARI pengganti suaminya sepanjang hidupnya. Dalam hati dan pikirannya dia masih menikah dengan Muhammad SAW dan mereka akan bersama dalam Jannah, dalam Jannah, dalam surge dan hidup bahagia disanan selamanya.

Saya ingin bertanya pada kalian sebuah pertanyaan simple. Apakah ini kisah cinta terbaik yang pernah kalian dengar? Atau kalian lebih menyukai cerita yang ditulis Shakespeare tentang Romeo dan Juliet??? ‘oh betapa kisah cinta yang mengagumkan Romeo dan Juliet.’ Sepasang kekasih, yang satu belum remaja mungkin umur 12 tahun dan yang satu lagi 14 tahun, kira-kira begitu, sangat muda dari dua suku yang terpisah yang tak suka satu sama lain, mereka membenci satu sama lain, mereka saling bertengkar, Capulets di sisi yang satu dan keluarga lainnya yang di sisi satunya dan mereka saling membenci satu sama lain dan bahkan mereka tidak mau anak-anak mereka saing mengenl, jadi mereka menyelinap, apakah mereka menikah??? Tidaaaak, apa yang mereka lakukan? Saya tidak mau beritahu. Dan kemudian apa? Salah satu dari mereka melakukan bunuh diri. Dan salah satu dari mereka BUNUH DIRI. Menurut agama Kristen dan Islam mereka pasti MASUK NERAKA.

Bandingkan itu dengan kisah Muhammad dan Aisyah, beritahu aku apa yang kau pikirkan. Tidakkah itu benar-benar kisah romansa? Dan mereka mengupkan Ashhadu alla ilaha illallah wa ashhadu anna muhammadar rasulullah. 

Demikian sebuah kisah cinta/romansa sepasang manusia terbaik, Muhammad dan Aisyah. Semoga kisah ini dapat menjadi refrensi hidup, apabila terdapat kebenaran dan kebaikan dalam ceita tersebut semua itu datanggya dari ALLAH SWT dan apabila terdapat kesalahan, keburukan itu datangnya dari saya pribadi sebagai penulis.


 
*Yusuf Estes, (l. 1 Januari 1944) adalah seorang bekas paderi Kristian Amerika Serikat yang telah memeluk Islam pada 1991.