Banyak kepercayaan bahwa umat manusia berasal dari Adam AS. Dan Hawa AS. Akan tetapi ada beberapa kepercayaan yang menyalahkan hanya kepadaHawa AS dalam perbuatan dosa pertama manusia, dan mereka mengira wanita (Hawa AS) yang menyebabkan manusia diturunkan ke bumi dari surga.
Tetapi jika Anda membaca Al-Quran
kesalahan tidak mematuhi Tuhan (ALLA SWT) ditujukan setara kepada keduanya
(Adam AS dan Hawa AS). Al-Quran menyatakan dalam surat Al’Araaf 7: 19-27:
“(Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat
tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua
(buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati
pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.19
“Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya
untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya
dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini,
melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang
yang kekal (dalam surga).20
“Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya.
"Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu
berdua ,21
maka
syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala
keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya,
dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka
menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu
itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagi kamu berdua”22
“Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah
menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi
rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.23
“Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian
kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat
kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu
yang telah ditentukan.24
“Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi
itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.25
Hai
anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup
'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang
paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan
Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.26
“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu
oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia
menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya
'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu
tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan
syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. 27
Pada QS Al’Araaf 7: 19-27 tersebut,
menyatakan Adam dan Hawa diesbutkan berkali-kali, keduanya durhaka, keduanya
bertobat, keduanya mendapat ampunan. Tidak ada satu ayat pun dalam Al-Quran
yang menaruh kesalahan hanya kepada Hawa AS , kesalahan ditujukan kepada
keduanya. Akan tetapi ada 1 ayat QS Taha 20: 12, yang menyatakan dia (Adam AS) tidak
mematuhi Tuhan. Selain ayat tersebut dalam Al Quran, kesalahan ditujukan setara
untuk keduanya.
QS Taha 20: 12 “Maka keduanya memakan dari buah pohon
itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya
menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada
Tuhan dan sesatlah ia [950]”.
[950] Yang dimaksud dengan "durhaka" di sini ialah melanggar larangan Allah karena lupa, dengan tidak sengaja, sebagaimana disebutkan dalam ayat 115 surat ini. Dan yang dimaksud dengan "sesat" ialah mengikuti apa yang dibisikkan syaitan. Kesalahan Adam a.s. meskipun tidak begitu besar menurut ukuran manusia biasa sudah dinamai durhaka dan sesat, karena tingginya martabat Adam a.s. dan untuk menjadi teladan bagi orang besar dan pemimpin-pemimpin agar menjauhi perbuatan-perbuatan yang terlarang bagaimanapun kecilnya.
[950] Yang dimaksud dengan "durhaka" di sini ialah melanggar larangan Allah karena lupa, dengan tidak sengaja, sebagaimana disebutkan dalam ayat 115 surat ini. Dan yang dimaksud dengan "sesat" ialah mengikuti apa yang dibisikkan syaitan. Kesalahan Adam a.s. meskipun tidak begitu besar menurut ukuran manusia biasa sudah dinamai durhaka dan sesat, karena tingginya martabat Adam a.s. dan untuk menjadi teladan bagi orang besar dan pemimpin-pemimpin agar menjauhi perbuatan-perbuatan yang terlarang bagaimanapun kecilnya.
Bahkan ada kepercayaan selain
mengira wanita (Hawa AS) yang menyebabkan manusia diturunkan ke bumi, mereka
pun menyatakan Tuhan menghukum dia (Hawa AS) dan kehamilan. Bagi kepercayaan
tersebut KEHAMILAN merupakan sebuah KUTUKAN dan HUKUMAN dari Tuhan kepada
wanita. Tetapi dalam Islam, kehamilan merupakan suatu hal yang MENINGGIKAN
DERAJAT wanita. Sebagaimana QS An Nisaa 4: 1, “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang
telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya [263] Allah
menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan
laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain [264], dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu.
[263] Maksud 'dari padanya' menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Di samping itu ada pula yang menafsirkan 'dari padanya' ialah dari unsur yang serupa ya'ni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan. [264] Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :"As aluka billah" artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.
[263] Maksud 'dari padanya' menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Di samping itu ada pula yang menafsirkan 'dari padanya' ialah dari unsur yang serupa ya'ni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan. [264] Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :"As aluka billah" artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.
Bahkan dalam QS Al Ahqaaf 46: 15, lebih
jauh untuk berbuat baik kepada kedua orang tua terutama kepada ibu (wanita)
yang telah mengandung, melahirkan, menyapihnya, dan merawat anak.
”Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik
kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan
melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya
adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai
empat puluh tahun ia berdo'a: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri
ni'mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan
supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan
kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku
bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah
diri"
Jadi kehamilan merupakan hal yang
meninggikan derajat wanita, bukan merendahkannya. Dan dari hadist HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no.
2548
“Dari Abu Hurairah radhiyallaahu
‘anhu, belia berkata, “Seseorang
datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai
Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu
‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya,
‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’
Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab,
‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi
shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.”
Ini berarti 75% penghormatan ditujukan kepada ibu,
25% penghormatan ditujakan kepada ayah. Mudahnya, ibu mendapatkan medali emas,
perak, dan perunggu, sedangkan ayah harus puas dengan hadiah hiburan. Begitu besar
penghormatan kepada seorang wanita (ibu) di dalam Islam.
Sumber tulisan: https://www.youtube.com/watch?v=vnTBXHgo394
Sumber isi AlQuran: http://www.alquran-indonesia.com/web/quran/search
Penulis: Enky Alvenher