Senin, 22 Juni 2015

WANITA DALAM ISLAM






Banyak kepercayaan bahwa umat manusia berasal dari Adam AS. Dan Hawa AS. Akan tetapi ada beberapa kepercayaan yang menyalahkan hanya kepadaHawa AS dalam perbuatan dosa pertama manusia, dan mereka mengira wanita (Hawa AS) yang menyebabkan manusia diturunkan ke bumi dari surga.
Tetapi jika Anda membaca Al-Quran kesalahan tidak mematuhi Tuhan (ALLA SWT) ditujukan setara kepada keduanya (Adam AS dan Hawa AS). Al-Quran menyatakan dalam surat Al’Araaf 7: 19-27:
(Dan Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang zalim.19
Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga).20
Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua ,21
maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua22
Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.23
Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan.24
Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.25
Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup 'auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.26
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. 27
Pada QS Al’Araaf 7: 19-27 tersebut, menyatakan Adam dan Hawa diesbutkan berkali-kali, keduanya durhaka, keduanya bertobat, keduanya mendapat ampunan. Tidak ada satu ayat pun dalam Al-Quran yang menaruh kesalahan hanya kepada Hawa AS , kesalahan ditujukan kepada keduanya. Akan tetapi ada 1 ayat QS Taha 20: 12, yang menyatakan dia (Adam AS) tidak mematuhi Tuhan. Selain ayat tersebut dalam Al Quran, kesalahan ditujukan setara untuk keduanya.
QS Taha 20: 12 “Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia [950].

[950] Yang dimaksud dengan "durhaka" di sini ialah melanggar larangan Allah karena lupa, dengan tidak sengaja, sebagaimana disebutkan dalam ayat 115 surat ini. Dan yang dimaksud dengan "sesat" ialah mengikuti apa yang dibisikkan syaitan. Kesalahan Adam a.s. meskipun tidak begitu besar menurut ukuran manusia biasa sudah dinamai durhaka dan sesat, karena tingginya martabat Adam a.s. dan untuk menjadi teladan bagi orang besar dan pemimpin-pemimpin agar menjauhi perbuatan-perbuatan yang terlarang bagaimanapun kecilnya.

Bahkan ada kepercayaan selain mengira wanita (Hawa AS) yang menyebabkan manusia diturunkan ke bumi, mereka pun menyatakan Tuhan menghukum dia (Hawa AS) dan kehamilan. Bagi kepercayaan tersebut KEHAMILAN merupakan sebuah KUTUKAN dan HUKUMAN dari Tuhan kepada wanita. Tetapi dalam Islam, kehamilan merupakan suatu hal yang MENINGGIKAN DERAJAT wanita. Sebagaimana QS An Nisaa 4: 1, “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya [263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain [264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

[263] Maksud 'dari padanya' menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Di samping itu ada pula yang menafsirkan 'dari padanya' ialah dari unsur yang serupa ya'ni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan. [264] Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :"As aluka billah" artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.
Bahkan dalam QS Al Ahqaaf 46: 15, lebih jauh untuk berbuat baik kepada kedua orang tua terutama kepada ibu (wanita) yang telah mengandung, melahirkan, menyapihnya, dan merawat anak.
Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri ni'mat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri"
Jadi kehamilan merupakan hal yang meninggikan derajat wanita, bukan merendahkannya. Dan dari hadist HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.
Ini berarti 75% penghormatan ditujukan kepada ibu, 25% penghormatan ditujakan kepada ayah. Mudahnya, ibu mendapatkan medali emas, perak, dan perunggu, sedangkan ayah harus puas dengan hadiah hiburan. Begitu besar penghormatan kepada seorang wanita (ibu) di dalam Islam.

Penulis: Enky Alvenher


Senin, 15 Juni 2015

Nama Nabi MUHAMMAD SAW disebutkan dalam bible:



Genesis (1:1) dalam bahasa Hebrew (Ibrani)
Teks "בְּרֵאשִׁ֖ית בָּרָ֣א אֱלֹהִ֑ים אֵ֥ת הַשָּׁמַ֖יִם וְאֵ֥ת הָאָֽרֶץ׃
Lafadz: “bə-rê-šî bā-rā ’ĕ-lō-hîm;’ê haš-šā-ma-yim  wə-’ê hā-’ā-re.)"
artinya "Pada permulaannya Tuhan/Kami menciptakan surga dan bumi".

Tuhan dalan bahasa Hebrew/Ibrani (bahasa asal alkitab) adalah Elohim.
El = Tuhan -> Elah = Tuhan -> Elohim = Tuhan/kami (kata majemuk penghormatan bagi namaNya.

Pada semua bahasa negara-negara timur, termasuk bahasa Arab dan Hebrew terdapat 2 jenis kata majemuk. Begitu juga yang di dalam Al Quran, kita akan mendapati perkara yang sama. Inna nahnu... Wa Inna... "Kami menurunkan perintah..." "Kami yang memeliharanya...."
Maksud kata Kami dalam bahasa Al Quran (Arab) disitu bermakna adalah kata majemuk penghormatan yang tinggi seperti titah para keluarga raja. Sehingga Kami disini berarti Saya (hanya Seorang).

-Elohim = Kami (Tuhan), kata 'im' di situ adalaha kata majemuk bagi penghormatan yang tinggi kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Lihat Song Solomon (5:16) dalam bahasa Hebrew
(Ibrani).
Teks “חִכֹּו֙ מַֽמְתַקִּ֔ים וְכֻלֹּ֖ו מַחֲמַדִּ֑ים זֶ֤ה דֹודִי֙ וְזֶ֣ה רֵעִ֔י בְּנֹ֖ות יְרוּשָׁלִָֽם׃
Lafadz "ik-kōw mam-aq-qîm, wə-ul-lōw ma-ă-mad-dîm;  zeh ō-w-î  wə-zeh  rê-‘î, bə-nō-w yə-rū-šā-lim.
Artinya: “ Teramat manis tutur katanya, ia adalah Muhammad. Inilah kekasihku dan sahabatku, o puteri-puteri Yerusalem’’

Jelas tertulis pada Song Solomon (5:16) dalam bahasa Hebrew terdapat kata ‘mahamadim’ atau ‘muhammadim’ (dalam bahasa Arab). Yang artinya Muhammad dalam kata majemuk yang digunakan sebagai bentuk penghormatan yang tinggi (Muhammad-im). Dan jika di lafadz atau diucapkan adalah Muhammadim (Lebih jelas silahkan buka link video berikut ini cek pelafadzan di mulai menit ke 3:17 hingga menit 3:34 https://www.youtube.com/watch?v=cyz2snAPzy4 )

Tapi jika kita teliti, pada Song Solomon (5:16) dalam bahasa Inggris kata Mahammadim diganti menjadi Lovely.  Ini buktinya


1.      Kata Muhammadim dalam bahasa Hebrew/Ibrani diganti menjadi Lovely dalam Bhasa Inggris






                                              2.  Teks Muhammadim dalam bahasa Ibrani di translate ke dalam bahasa Inggris
 

Kamu tidak mempunyai hak untuk merubah dan menterjemahkan nama seseorang.