Saya
akan menuliskan sebuah kisah yang saya baca dari Buku “Sudah Muliakah Akhlak
Anda?” oleh Ali Shalih Al Hazza’. Langsung saja ke ceritanya, semoga bermanfaat
dan kita bisa mengambil hikmahnya.
Abu
Hasan bin Ali Said1 berkata, “Dikisahkan bahwa seorang laki-laki
bijak mempunyai seorang anak. Suatu hari anaknya berkata kepadanya, “Bapak,
mengapa orang-orang suka mengkritikmu dalam banyak hal yang engkau lakukan.
Kenapa engkau tidak berusaha menjauhinya supaya bisa bebas dari kritikan
mereka?”
Si Bapak
menjawab, “Wahai anakku, kamu masih muda dan belum berpengalaman. Mencaari kerelaan
semua manusia adalah angan-angan yang mustahil. Aku akan tunjukkan kepadamu
buktinya.”
Lalu
bapak itu mengeluarkan seekor keledai dan berkata kepada anaknya, “Naiklah, aku
akan mengikutimu dengan berjalan kaki.” Ketika keduanya berjalan, ada seorang
laki-laki yang berkomentar, “Lihat, dasar anak tidak beradab. Dia naik,
sementara bapaknya berjalan kaki.
Lihat betapa bodoh bapaknya. Dia membiarkan
anaknya melakukan hal itu.”
Si
Bapak berkata, “Sekarang kamu turun dan berjalanlah dibelakangku. Aku akan
menaiki keledai ini.” Lalu seorang berkomentar, Lihatlah orang itu, benar-benar
tidak menyayangi anaknya. Dia naik dan membiarkan anaknya berjalan.”
Si Bapak
berkata, “Kita naik berdua, anakku.” Lalu seseorang berkomentar, “Semoga Allahnmenyusahkan
keduanya. Lihat bagaimana keduanya menunggangi keledai sekaligus. Mestinya satu
saja sudah cukup”
Si Bapak
berkata, “Kita turun.” Lalu keduanya membiarkan keledai di depan tanpa ada yang
menungganginya. Seseorang berkomentar, “Semoga Allah tidak meringkan keduanya. Bagaimana
keduanya membiarkan keledai berjalan tanpa ditunggangi sementara keduanya
berjalan dibelakangnya.”
Si Bapak
berkata, “Anakku, kamu telah mendengar ucapan mereka. Dan kamuu tahu bahwa
tidak ada seorang pun yang selamat dari kritik orang dalam kondisi apapun.”
Demikianlah kisahnya, sungguh mengesankan bukan. Penulis
dapat menyimpulkan dari kisah tersebut, “Setiap tingkah laku yang dikerjakan
oleh manusia tidak luput dari kritik dari orang lain,meskipun hal yang kita
kerjakan itu adalah hal yang terbaik Menurut kita.”

1) Abu
Hasan bin Ali Said, penulis buku Al-Maghrib
Fi Mahasinil Maghrib, buku sejarah yang dimulai pada tahun 530 H sampai
tahun 641 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar